PERSATUAN GERAK BADAN PENCA
MARGALUYU
DAERAH BANDUNG TIMUR
Program pengajaran perguruan gerak badan penca MARGALUYU ada dua :
1. Program Reguler
2. Program Private
1. Program Reguler adalah program rutin yang dapat diikuti oleh semua
orang (L/P) yang mempunyai waktu luang yang bertujuan disamping untuk
mengolah potensi tubuh tetapi juga untuk berolah raga secara rutin,
dikarenakan program ini menghabiskan waktu selama 4 bulan dengan waktu
latihan 2 kali pertemuan setiap minggu. Materi yang diberikan satu
tahap demi satu tahap sampai murid/siswa menguasai baru diteruskan
dengan materi yang lain.
A. Materi Tingkat 1 (Dasar)
1. Senam pemanasan
2. Metode pernapasan untuk pembangkit getaran (Kragh)
3. Jurus inti MARGALUYU ( 10 jurus dasar )
4. Meditasi pernapasan jurus
5. Pengharkatan (oleh guru besar/yang ditunjuk)
6. Spiritual meliputi puasa jurus, keilmuan, amalan, wiridan untuk keselamatan, penyembuhan, kunci lawan dll.
B. Materi Tingkat 2 (Jurus Kasar/Cimande)
1. Senam pernapasan
2. Metode pernapasan untuk himpunan getaran (Kragh)
3. Pendalaman jurus dasar (halusan/lemas
4. Jurus inti tingkat 2 (jurus kasar/cimande
5. Metode pernapasan untuk penyaluran getaran (kragh) dengan sentuhan fisik (pematahan besi baja)
6. Pengharkatan (oleh guru besar/yang ditunjuk)
7. Spiritual meliputi puasa jurus, puasa ilmu untuk kekebalan, pagar ghaib, bela diri otomatis.
C. Materi Tingkat 3 (Jurus Pancer) / Khusus
1. Pemanasan intik materi gerak rasa
2. Jurus inti PANCER
3. Pengharkatan (oleh guru besar)
4. Spiritual untuk puasa ilmu (mencari barang hilang, penyembuhan, ketemu diri pribadi dll.)
D. Materi tTingkat R (Payung rosul) / Khusus
1. Senam pernapasan
2. Jurus Inti Payung Rosul
3. Meditasi jurus Payung Rosul
4. Pengharkatan (oleh guru besar)
5. Spiritual puasa jurus, keilmuan untuk sirep, pelumpuhan, pinjam tenaga, tolak hujan, dll.
Untuk tingkat pancer dan paying rosul wewenang sepenuhnya berada di
tangan guru besar, untuk bisa dan tidaknya diikuti dikarenakan kedua
tingkatan tersebut adalah hal yang dirahasiakan (tidak sembarang siswa
diberikan) tetapi pertimbangan pelatih juga menentukan bisa tidaknya.
2. Program Private diadakan khusus untuk orang yang mempunyai waktu
luang yang sedikit. Oleh karena itu bagi peminat program privat
diharapkan mengikuti dengan sebaik-baiknya, dikarenakan untuk materi
yang diberikan sama persis dengan program bisa dengan materi yang
dipadatkan. Lama waktu berlatih 20 hari dengan metode disaat terakhir
waktu latihan sepuluh hari berturut-turut tidak boleh putus, baru bisa
dilakukan pengharkatan. Program ini berlaku hanya untuk tingkat 1 dan 2
saja.
PERSATUAN GERAK BADAN PENCA
MARGALUYU
DAERAH BANDUNG TIMUR
PENDAHULUAN
Didalam perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern dan
semakin canggih, dimana dari abad pra kebudayaan sampai abad modern ini
pengetahuan slalu berkembang.
Kita sebagai bangsa Indonesia yang telah mengenal kebudayaan yang sangat
tinggi, warisan dari nenek moyang kita yang telah memiliki budaya
pemikiran, pengetahuan, keilmuan yang sangat tinggi dan sangat berarti
bagi perkembangan ilmu pengetahuan dunia. Salah satu contohnya adalah
Candi Borobudur yang telah menjadi salah satu keajaiban dunia yang
berasal dari hasil pemikiran, pengetahuan, kebudayaan yang tinggi dari
nenek moyang.
Kita sabagai pewaris dari manfaat dan hikmah yang diwariskan oleh nenek
moyang kita wajib menjaga dan melestarikannya. Dilandasi itulah kami
sebagai siswa dan penerus dari PGBP MARGALUYU merasa bertanggung jawab
dan berkewajiban untuk mengembangkan dan melestarikan atas hasil budaya
dan pemikiran yang telah diolah dan digali oleh Bp. Dan Ibu S.
Andadinata, Bp. E. Suhadi, Bp. Uwen, Bp. R. Hamim, Abah Nampon, dan Bp.
Andi Rohandi yang semuanya telah almarhum.
Untuk itulah kami memberanikan diri untuk menuliskan sedikit tentang
PGBP Margaluyu dan sedikit ajaran yang telah kami terima untuk
dikenang, dibaca dan dilestarikan oleh kita generasi muda sebagai
pewaris dari cita-cita para almarhum.
Penulis,
KADER MARGALUYU
PEDOMAN GERAK BADAN PENCA
MARGALUYU
Sarigig kudu jeung harti
Sarengkak Reujeung pikiran
Memeh prak sing ati ati
Mun sidik goring singkiran
MERDEKA !
Memperingatkan kepada segenap putra dan putri untuk menjaga keselamatan
lahir dan bhatin supaya mencurahkan nasehat di bawah ini :
1. Jangan cerita kepada orang lain sebelum diri kita cukup mengerti dan merasakan diri sendiri
2. Jangan melalaikan pekerjaan wajib, agama, darigama, dll
3. Jangan menghinakan perkataan kita sendiri
4. Kita harus memberi maaf kepada kesalahan orang lain
5. Kita harus dapat menghilangkan segala hawa nafsu (amarah) yang membahayakan akibatnya
6. Jangan sekali-kali kita putus asa, akan tetapi seharusnya ridho, ikhlas dan sabar juga tawakal pada waktu menghadapi musibah
7. Kita harus tunduk kepada perintah Negara
8. Jangan sombong dan besar kepala
9. Jangan pernah mempunyai hati DIR, bahwa orang lain lebih rendah daripada kita
10. Harus sopan, jangan menghinakan atau merendahkan kepada : GURU, RATU, IBU, BAPAK dan sesama manusia
S. ANDA DINATA
ANDI ROHANDI
SOBANDI SANTIKA
TATA CARA LATIHAN
1. Berdoa kepada Tuhan YME semoga diberikan rahmat, karunianya dan keselamatan pada saat berlatih
2. Mendoakan para pendiri MARGALUYU yang telah wafat
3. Mohon ijin kepada Alm. Bp. S Andadinata dan Alm. Bp. Andi Rohandi
4. Mohon bantuan kepada saudara empat (sedulur papat , kakang kawah, adi ari-ari)
5. Mohon ijin kepada penguasa alam setempat supaya tidak diganggu dalam latihan
6. Lakukan gerakan jurus yang telah kita terima secara mantap dan penuh keyakinan sehingga gerakan sempurna
7. Berlatih dengan cara semedi (gerakan bhatin) secara teratur sehingga bathiniah kita terisi
8. Berlatih napas secara teratur dengan jalan bernapas segi tiga,
misalkan ; tarik napas selama tujuh detik, tahan napas selama 7 detik
dan lepaskan napas selama 7 detik. Hal ini bertujuan untuk menyatukan
tenaga dalam kita bersatu dengan peredaran darah dan denyut jantung
9. Hindari nafsu, iri, dengki, sirik, dll koreksi diri dan jangan membohongi diri sendiri
10. Bertindak jujur, kendalikan nafsu amarah dan sabar
11. Berpuasa secara berturut-turut selama sembilan hari dan mendoakan
Ibu Bapak kita serta leluhur-leluhur kita yang telah meninggal
12. Rasakan dan resapilah setiap kita melakukan jurus apa yang terjadi didalam diri kita.
BAB I
PENGERTIAN TENAGA DALAM
Pada hakekatnya setiap insan dianugrahi oleh Tuhan sesuatu yang ada
di dalam dirinya yang bila digali atau diolah sangat berguna untuk
kesehatan, kesembuhan dan beladiri dll.
Didalam PGBP MARGALUYU sesuatu atau potensi diri tersebut dinamakan
kragh yang mana akan timbul / bangkit bila diolah dengan cara tata
napas dan tata gerak tertentu. Didalam hal ini dapat dibangkitkan
dengan cara :
1. Olah napas / pernapasan duduk
2. Jurus tenaga dalam / pernapasan jurus
Pada pernapasan duduk getaran dari dalam (kragh) akan timbul
sedemikian rupa bila kita mengatur keluar masuknya napas dengan cara
atau sikap pernapasan tertentu. Pernapasan duduk ini akan sangat
membantu untuk membangkitkan getaran dari dalam diri sendiri.
Pada pernapasan jurus di dalam kita melakukan jurus inti margaluyu kita
diwajibkan melakukan gerakan atau jurus dimana dari dalam gerakan
tersebut kita akan melakukan dua atau tiga hal yang bersamaan. Hal
tersebut antara lain disamping kita bernapas (olah napas), kita juga
mengkonsentrasikan dengan gerakan jurus dan pandangan mata harus seiring
sejalan (singkron).
Tujuan dari pernapasan ini adalah merangsang getaran dari dalam dan
disalurkan lewat gerakan jurus tersebut, sebab di dalam latihan ini
kadang badan kita dikeraskan, dilemaskan, kadang tata napas ditarik,
ditahan dan dihembuskan. Hal inilah yang dilatih dengan benar dan
teratur akan membangkitkan apa yang dinamakan tenaga dalam atau daya
kuasa hidup yang akan sangat berguna bagi kehidupan kita.
BAB II
TEKNIK PEMBANGKITAN TENAGA DALAM
Cara yang paling baik untuk membangkitkan tenaga dalam adalah dengan
cara pengaturan napas tertentu yang pada umumnya dibagi 4 jenis yaitu :
1. Menurut jalan keluar / masuknya napas
a. Napas hidung, di PGBP margaluyu menggunakan teknik napas ini baik
keluar maupun masuknya napas, selalu memakai ini dikarenakan dianggap
yang paling baik sebab hidung mempunyai filter untuk menahan zat-zat
yang tidak berguna yang masuk ke tubuh.
b. Napas hidung mulut, pernapasan ini memakai hidung sewaktu menarik dan memakai mulut sewaktu mengeluarkan napas.
2. Menurut pusat energi (power)
a. Perut, dimaksud perut sebagai pusat energi adalah napas sewaktu
menarik lewat hidung , energinya kita arahkan dan kita endapkan kepusat
tenaga yang berada 2,5 cm dibawah pusar. PGBP margaluyu mengunakan
energi ini.
b. Dada, yang dimaksud dada sebagai pusat energi adalah napas sewaktu
kita menarik napas, energinya kita endapkan di dada. Hal ini ditandai
dengan dada mengembung.
3. Menurut ritme pernapasan
a. Napas pelan, pernapasan pelan adalah mengatur keluar masuknya napas
dengan cara pelan dan bahkan yang lebih baik sepelan mungkin dalam
menarik dan mengeluarkan napas.
b. Napas cepat, hal ini dalam menarik dan mengeluarkan napas dengan cara cepat melebihi bisanya.
4. Menurut posisi
a. Napas ditempat yaitu pernapasan ditempat dengan mengambil posisi
duduk bersila dan pandangan mata di tutup. Untuk latihan tahap awal
kemudian mengambil sikap menyembah, tangan di depan dada kemudian tarik
napas sepelan mungkin dan arahkan napas tersebut pada pusat energi
dengan penuh keyakinan dan sugesti kita seolah-olah di bawah pusar
(pusat energi) terjadi pembentukan energi, kemudian tahan selama 20
detik dan lepaskan pelahan napas kita sambil kita resapi dengan penuh
keyakinan dan sugesti kita bahwa energi telah tersebar pada seluruh
badan dan sambil kendorkan urat saraf kita (apabila tidak kuat menahan
lepaskan pelahan). Dalam hal ini banyak cara atau sikap pernapasan
tetapi intinya tetap sama yaitu menarik, menahan dengan menyebarkan ke
seluruh tubuh kita dan mengeluarkan napas.
b. Napas gerak / jurus, yaitu pernapasan gerak / jurus inti yang
mempunyai manfaat yang tepat untuk terbentuknya system getaran yang
mampu melindungi seluruh tubuh terhadap rangsangan dari luar, sebab
dalam hal pernapasan jurus anggota tubuh ada kalanya dilemaskan,
dikeraskan sambil mengatur pernapasan. Dalam keadaan seperti ini akan
sangat membantu penyaluran energi ke seluruh tubuh. Sistem getaran tubuh
yang ada di PGBP margaluyu akan secara otomatis membentengi diri dari
serangan jahat baik fisik maupun non fisik sehinga bila mengalami
serangan yang tidak terduga system getaran tersebut akan membentengi /
mementalkan serangan tersebut. Selain itu, berlatih pernapasan jurus
inti juga bermanfaat dari segi pengoperasian tenaga dalam, sebab dengan
melakukan jurus berarti melatih melakukan atau menggunakan tenaga dalam
baik untuk keperluan menarik atau menolak sesuatu objek meskipun dilihat
dari pernapasan, dalam berlatih jurus terdapat pula unsur pembangkit
tenaga dalam.
BAB III
SEJARAH PENEMU JURUS PENCA MARGALUYU
Dahulu kala di daerah pagar ruyung Sumatera Barat ada seorang
pendekar cina yang oleh penduduk dikenal dengan nama Mahdi atau Mama
Mahdi. Beliau seorang yang menciptakan dan melatih ilmu yang bila
dipergunakan dengan menahan napas yang kemudian disebut dengan jurus
mati. Jurus ini mengambil kekuatan dari inti bumi (unsure tanah), yang
mempunyai sipat sanggup menahan benturan sebesar apapun. Yang kemudian
menjadi jurus (1)
Mama Mahdi melatih jurus ini selama 15 tahun, karena ketekunannya di
daerah tersebut tidak ada yang mampu mengalahkannya. Beberapa waktu
kemudian beliau merantau ke pulau jawa, menyusuri daerah pesisir. Saat
itu beliau melihat seseorang yang berlatih jurus-jurus seperti gerakan
orang berenang melawan arus, bahkan orang tersebut mampu berjalan di
atas air. Melihat kejadian itu tergugahlah keinginan Mama Mahdi untuk
mencoba ilmu orang tersebut. Untuk membuktikan sampai dimana dan siapa
yang paling unggul maka terjadilah pertandingan antara keduannya selama
15 hari dan tidak ada yang menang dan kalah. Ternyata pendekar tersebut
bernama Eyang Kahri. Beliau melatih jurus (8). Jurus ini berintikan pada
kekuatan air (unsur air) yang sanggup menghalau, menerjang semua
rintangan.
Kemudian terjadilah pertukaran ilmu dari kedua orang tersebut. Di
sinilah terpadu antara kekuatan bumi dan air yang saling melengkapi.
Beliau melatih sampai beberapa tahun sehingga dapat memadukan kedua ilmu
itu dengan sempurna.
Selang beberapa waktu kemudian keduanya merantau dan bertemu dengan
orang yagn sedang bertapa, dan hal itu membuat keduanya terheran-heran
karena dari tubuh petapa itu mengeluarkan cahaya , dan hal itu membuat
keduanya penasaran ingin mencoba kemampuan petapa itu. Tetapi sunguh
ajaib ketika orang tersebut di serang oleh Eyang Mahdi dan Eyang Kahri
keduanya justru terpental seperti di dorong oleh kekuatan angin dengan
kecepatan yang tinggi (jurus inilah yang kemudian disebut dengan jurus
(3).
Mengalami hal yang demikian tidak membuat keduanya takut, justru membuat
penasaran dan meningkatkan serangannya. Mendapat serangan yang kedua
orang tersebut petapa itu mengeluarkan gerakan memutar kedua tangannya
yang membuat jatuh terputar (yang kemudian menjadi jurus (5). Merasa
belum puas petapa itu mengeluarkan jurus pamungkas yang seolah-olah
membuat gerakan seperti orang menangkis yang membuat kedua penyerangnya
terpental kesamping belakang dan terjatuh seperti di lempar kekuatan
angin yang tidak kelihatan (yang kemudian menjadi jurus (7).
Nama petapa itu adalah Eyang Syah Bandar. Sesudah benar-benar merasa
kalah keduanya justru berguru kepadanya. Kemudian ketiganya menyatukan
jurus-jurusnya. Eyang Mahdi dan Kahri menyerap ilmu eyang Syah Bandar
hanya dengan memakan buah-buahan saja. Satu jurus dilatih selama 1
tahun, berarti ketiganya berlatih selama tiga tahun dibawah bimbingan
Eyang Syah Bandar, lalu ketiganya sepakat untuk mencoba ilmu sekaligus
berguru kepada Eyang Kahir yang tak lain adalah guru dari Syah Bandar
yang tinggal di daerah Bogor. Beliau adalah seorang ahli ilmu kebatin
yang selama 2,5 tahun bertapa hanya dengan minum air hujan. Ternyata
gabungan ilmu Eyang Mahdi, Kahri dan Syah Bandar belum merupakan lawan
dari Eyang Kahir.
Ketika ketiganya mencoba ilmunya Eyang Kahir hanya mengerakan tangan
seperti gerakan menutup kearah bumi, ketiganya jatuh terduduk dan
menempel di bumi. Jurus yang digunakan yaitu jurus (2). Jurus ini
bersipat membanting sambil menekan ke bawah. Namun ketiganya merasa
belum puas. Setelah mencoba lagi Eyang Kahir mengeluarkan jurus dengan
menyilangkan tangannya dan ketiganya seperti terbelah oleh petir.
Selangkangannya terkena jurus sehingga kuda-kudanya runtuh. Inilah yang
kemudian dinamakan jurus (4), yang mempunyai sipat membuka dan membelah.
Jurus ini berintikan kekuatan api. Demikian juga jurus enam (6)
mengakibatkan terbanting dengan tekanan satu buah tangan dan beliau juga
mengeluarkan jurus (9) yang mengandalkan tenaga tarik dan lempar sambil
menarik pungung ke belakang.
Untuk membuat ketiganya jera, Eyang Kahir melempar keatas dengan gerakan
mengangkat tangan sehingga ketiganya menyangkut di pohon. Eyang kahir
kemudian menyatukan jurus-jurus dari keempatnya yang diringkas menjadi
10 jurus inti, sehinga terpadu jurus-jurus yang mampu mengisi tetapi
bersipat bertahan, menghindar, menjatuhkan, menutup, menekan, menarik,
memutar dan mengangkat kemudian yang dikenal menjadi JURUS INTI
MARGALUYU.
Penjelasan Jurus-jurus Penca Margaluyu
1. Eyang Mahdi adalah pendekar yang menemukan jurus (1) yang berintikan
pada kekuatan bumi dengan tata napas dihentikan atau di tahan, dapat
juga disebut juga dengan jurus mati, karena tidak bernapas adalah mati.
Eyang Mahdi melatih jurus selama 15 tahun. Adapun kegunaanya adalah
untuk menahan segala serangan dan mempunyai keistimewaan ganda pada
gerak-gerak silat yang dilakukan tidak bernapas, hal ini bila ditekuni
mempunyai suatu gerakan yang mantap dan kokoh seperti terpaku pada bumi,
yang sanggup menahan badai gelombang prahara. Disini bumi sebagai pokok
kekuatannya.
2. Eyang Kahri adalah penemu jurus (8). Inti jurus ini pada gerakan
berenang dengan tangan bergerak kea rah depan menentang arus air dan
mengikuti arus air. Gerakan ini memerlukan kekuatan di dalam keluwesan.
Eyang Kahri melatih ilmu ini belasan tahun sehingga dapat berjalan di
atas air. Disinilah air sebagai pokok kekuatan.
3. Eyang Syah Bandar adalah penemu jurus (3). Inti gerakan ini adalah
mendorong ke depan dengan tata napas dilepaskan bersama dengan dorongan
tangan ke depan. Keistimewaan jurus ini adalah daya dorongnya sangat
luar bisaa sehingga sanggup mematahkan dan mementalkan jurus (1) dan
jurus (8). Beliau juga penemu jurus (5). Inti gerakan ini adalah memutar
seperti pusaran angin yang cepat dan mampu mencabut pohon yang besar.
Keistimewaan jurus ini adalah daya putarnya yang sangat kuat bagaikan
angina pusaran. Beliau juga penemu jurus (7). Inti gerakan ini adalah
menghindar dan mendorong atau bisa juga disebut jurus lewat.
Keistimewaan jurus ini adalah mampu menghindarkan setiap serangan sambil
mendorong miring kesamping. Jurus ini sangat tangguh dan ulet dalam
menghindari serangan. Disini angin sebagai inti kekuatannya. Eyang Syah
Bandar menahan setiap serangan hanya dengan posisi duduk atau semedi,
jadi hanya tangan beliaulah yang digerakan. Sebagai catatan menurut
keterangan dari Alm. Bp. Anda Dinata yang diceritakan Alm. Bp. Andi
Rohandi, badan Eyang Syah Bandar sampai-sampai bercahaya mengeluarkan
magnit.
4. Eyang Kahir adalah penemu jurus (2). Inti gerakan ini adalah menutup
bumi dengan kedua belah tangan. Beliau juga penemu jurus (4). Inti
gerakan ini adalah menyembah yang berarti bahwa segala sesuatu yang
meliputi ala mini ada yang menciptakannya. Disini unsure kepasrahan
kepada Allah terselip pada pokok jurus yang kemudian diteruskan dengan
gerakan membuka membelah seperti petir menyambar bumi. Beliau juga
penemu jurus (9). Inti gerakan ini adalah menangkis gerakan ke samping
dengan posisi miring, tangan menyiku menusuk ke samping. Beliau juga
penemu jurus (10). Inti gerakan ini adalah menarik keatas dengan kepala
dan tangan mendorong ke atas. Keistimewaan jurus ini adalah daya tarik
dan daya angkat yang sangat kuat dan ajaib. Petunjuk ini diberikan oleh
Alm. Bp. Andi Rohandi pada tahun 1996 di Dungus Maung Desa Cikuya Kec.
Cicalengka Kab. Bandung. Beliau adalah salah satu murid pertama dari
tujuh murid Alm. Bp. Anda Dinata.
SEJARAH BERDIRINYA PGBP MARGALUYU
Bapak S. Anda Dinata berguru kepada Mama Mahdi, Mama Kahri, Mama Syah
Bandar dan Mama Kahir sehinga terciptanya jurus yang disarikan menjadi
10 jurus dari ratusan jurus yang dipelajari. Beliau juga mempelajari
ilmu-ilmu kebatinan, ilmu hikmah dari berbagai guru, antara lain Mama
Singa (Cikole) dari desa Cinunuk, Mama Sutawijaya dari kraton kesepuhan
Cirebon, Pangeran Bantal Waru dari daerah pesisir selatan, Mama Kahfi
dari Garut, dan mempunyai saudara seperguruan Bp. Mohammad Nuh, Bp. E
Soehendi, Bp. R. Hamim, Bp. Nampon dan Bp. Uwen.
Bapak Anda Dinata mempunyai seorang isteri yaitu Ibu Sukaesih dan
mempunyai murid yang pertama pada tahun 1928 yang berjumlah tujuh orang
yaitu ; Bp. Idi Wikarta, Bp. H. Idi, BpWinata, Bp. Ucun, Bp. Ahmad, Bp.
Arja, Bp. Andi Rohandi.
Pada hari Rabu Kliwon 31 Januari 1933 Bp. Anda Dinata, Bp. Nampon, Bp.
R. Hamim memberi nama perguruan dengan nama Persatuan Gerak Badan Penca
MARGALUYU; Marga berarti jalan dan Luyu berasal dari kata Saluyu berarti
bersatu/kompak. Sehingga margaluyu dapat diartikan Jalan Persatuan,
yaitu jalan persatuan untuk melawan penjajah, yang waktu itu masih dalam
penjajahan Belanda, dengan guru besar Bp. S. Anda Dinata sedangkan Bp.
Andi Rohandi sebagai penulisnya. Disamping sebagai murid pertama juga
diangkat sebagai anak angkat oleh Bp. Anda Dinata.
Karena masa itu masa penjajahan maka secara diam-diam banyak murid yang
berlatih dengan tujuan untuk melawan penjajah. Semakin hari semakin
banyak orang yang belajar dipadepokanya yang terletak di desa Cikuya
Cicalengka Bandung. Sebagai murid tersayang Bp. Andi Rohandi banyak
mewakili Bp. Anda Dinata dalam hal melatih murid-muridnya.
Dan ketika Bp. S. Anda Dinata meninggal maka Bp. Andi Rohandi yang
menjadi guru besar Margaluyu yang berkenan melaksanakan
pengharkatan/pengisian. Dan pada tanggal 23 Nopember 1997 Bp. Andi
Rohandi meniggal dunia dan kini digantikan oleh Bp. Sobandi Santika
sebagai anak tertua yang meneruskan sebagai pewaris yang sah dari ketua /
guru besar yang berkedudukan di kampung Dungus Maung Waluya Cicalengka.
Dan pada beliaulah PGBP Margaluyu bernaung.
RINGKASAN
1. Eyang Mahdi, Penemu / pencipta jurus (1)
2. Eyang Kahri, Penemu / pencipta jurus (8)
3. Eyang Syah Bandar, Penemu / pencipta jurus (3), (5), (7)
4. Eyang Kahir, Penemu / pencipta jurus (2), (4), (6), (9), (10)
5. Alm. Bp. S. Anda Dinata, Penerus / guru besar yang mengembangkan ilmu
penca Margaluyu. Disinalah terpadunya dari lima unsur alam. Beliau
wafat pada tanggal 26 Januari 1969
6. Alm. Bp. Andi Rohandi, Sesepuh Margaluyu, salah satu diantara 7 murid
pertama dari Bp. S. Anda Dinata. Beliau wafat 23 Nopember 1997.
7. Bp. Sobandi Santika, putera tertua dari Alm. Bp. Andi Rohandi yang
sekarang sebagai pewaris / guru besar / sesepuh dari PGBP Margaluyu yang
berpusat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Assalaamu'alaikum. boleh minta kontaknya neng
??
Posting Komentar